Wednesday, 4 January 2017

Membangun Koneksi WDS pada Mikrotik

A. Pengertian


Sebuah sistem distribusi nirkabel (WDS) adalah sistem yang memungkinkan interkoneksi nirkabel jalur akses dalam jaringan IEEE 802.11 . Hal ini memungkinkan jaringan nirkabel untuk diperluas menggunakan beberapa jalur akses tanpa persyaratan tradisional untuk backbone kabel untuk menghubungkan mereka. Keuntungan penting dari WDS atas solusi lain adalah bahwa ia mempertahankan alamat MAC dari frame klien di link antara titik akses.

B. Latar Belakang




yang memungkinkan dalam membangun koneksi wds adalah jangkauan dari AP master atau utama kurang dan tidak bisa mencakup area luas, maka dari itu dengan wds AP lain dapat mencover area yang tidak terjangkau sinyal AP utama. Tetapi tetap dalam 1 SSID dan subnet ip yang sama.

C. Maksud dan tujuan

1. agar area jaringan wifi yang kita bangun dapat menjadi luas.
2. dari topologi dapat dilihat jika clien1 dari AP1, ingin berpindah ke AP2 tidak perlu repot - repot untuk login kembali, jadi seolah - olah dalam 1 AP yang sama.

D. Alat dan Bahan

- 2 Router Mikrotik hAp Lite (untuk uji coba)
- Koneksi Internet
- kabel utp

E. Waktu Pengerjaan

waktu yang dibutuhkan dalam mengerjakan konfigurasi wds ini adalah 20 menit dan untuk uji coba 10 menit

F. Tahap pelaksanaan

1. pertama remote mikrotiknya dengan winbox
2. masuk ke menu bridge, kemudian lakukan konfigurasi sebagai berikut :
- TAB GENERAL = Name : isikan sesuai keinginan anda dan yang mudah diingat
- kemudian beralih ke tab STP 


3. pada tab stp pilih rstp.
kemudian masih pada menu bridge kita beralih ke tab port kita pilih pada interfaces wlan1. dan bridge pilih profile yang telah kita buat tadi.

4. setelah itu keluar dari menu bridge dan beralih ke menu wireless dan pada tab wireless konfigurasi sebagai berikut :
- mode : AP Bridge
- SSID : itu adalah nama wifinya nanti
- jika ingin diberi password buat security profile dulu.
5. kemudian dari tab wireless kita beralih ke tab WDS.
- pada wds mode : saya memilih dynamic atau kalian juga bisa memilih static, tetapi kita nanti harus memasukan Mac Address AP target ke AP master.
- pada WDS default Bridge pilih wds profile yang telah kita buat diawal tadi.

kita sudah selesai untuk konfigurasi wds utama atau AP masternya, kemudian kita akan lakukan konfigurasi wds clientnya, tutorialnya sebagai berikut :

1. seperti biasa, masuk ke winbox untuk remote winboxnya.
2. masuk ke menu wireless dan masuk ke tab wireless dan lakukan konfigurasi sebagai berikut :
- pada mode = pilih wds slave ( karena kita sebagai penerima dari wds utamanya )
- yang selanjutnya adalah klik menu yang disamping kanan > pilih scan.

3. setelah masuk ke scan dan pilih SSID target atau yang digunakan sebagai wds utamanya. bisa dilihat pada :
- status = ARWB
-SSID  = pilih SSID yang digunakan masternya
kemudian klik connect, maka otomatis pada from di tab wirelles disesuaikan dengan AP master.
 
setelah itu klik APPLY OK
4. pastikan ketika sudah keluar dari konfigurasi wireless, di wireless table sudah keluar wdsnya.
pada status DRA, berarti wds secara dynamic sesuai yang kita konfigurasi diawal.


5. kemudian kita harus mendapatkan ip, dengan masuk ke IP > DHCP CLIENT.
pada interfaces kita pilih wds yang telah muncul secara otomatis di wireless table tadi. kemudian APPLY > OK

6. pastikan pada status sudah Bound

7. lakukan testing untuk kedua AP dan lakukan pindah dari AP1 ke AP2
8. selesai

G. Hasil Dan Kesimpulan

apabila di AP1 kita setting hotspot maka kita harus melakukan bypass terlebih dahulu, dengan ip binding. karena pada umumnya mikrotik tidak mempunyai web browser untuk login ke hotspot.

H. Referensi

- wikipedia : https://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=https://en.wikipedia.org/wiki/Wireless_distribution_system&prev=search
- Mikrotik Indonesia : http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=84